Hari ke 28
Aku mengetuk pintuMu
Di rumahMu aku bersimpuh
Dalam sujud panjang
Dalam diam
Dalam dingin dan kerasnya hati
Aku mengadu
Tahun lalu, dilangkah ke 28
Dalam sunyinya pagi
Aku limbung
Rumah itu goyah
Karena satu tiangnya rapuh
Mencoba menjejak dalam ketakpastian
Berusaha menggapai asa dalam ketakberdayaan
Lalu, langkah-langkah lunglai itu mencoba kembali bertahan
Hingga kini, hari ke 28
Aku kembali menyapaMu
DirumahMu
Mengadu
Berharap
Dengan segala pinta
Dengan semua asa yang tersisa
Jangan kau beri aku batu yang tak sanggup kulewati
Jangan kau beri aku gelombang yang tak mampu kulawan
Aku masih limbung
Dan masih berusaha menjejak
Kau yang Maha Berencana
Aku berserah
Untuk setiap detik yang terlewati
Aku berpasrah
Untuk setiap hal yang Kau beri
Langkah ke 28
Dan aku masih akan terus berjalan
Hingga ujung waktuMu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar