Rabu, 29 Agustus 2012

Berhitung

"Are you happy?"

Pertanyaan sederhana yang jawabannya sangat tidak sederhana. Menjadi semakin rumit karena setiap orang memiliki standar "bahagia" yang berbeda.

Sebagian dari kita, (mungkin) merasa bahagia ketika :

Di sekolah mendapat nilai bagus.
Saat kuliah mendapat IPK tinggi
Di kantor, dapat gaji tinggi dan bonus besar.
Di perlombaan, bisa menang di urutan pertama.
Ketika angka timbangan badan menunjukkan skala ideal.
Bahkan, dengan pasangan.. kita merasa bahagia saat selalu menjadi yang nomor satu.

Tanpa disadari, angka menjadi ukuran satuan kebahagiaan (setidaknya untuk saya saat ini). 

Bahagia itu bukan angka. Kita yang mengontrol diri kita sendiri untuk menetapkan batas kebahagiaan kita, bukan sebaliknya. Ada yang pernah bilang ke saya, "hidup itu penuh perhitungan." Saya setuju, tapi perhitungan hidup bukan semata soal angka karena terlalu banyak hal lain yang kata dosen metodologi penelitian (metpen) saya dulu, "intangible", alias tidak terukur.


Hari ini saya bahagia, ketika duduk di depan mesjid menyaksikan beberapa siswa tunanetra bergandengan tangan sambil bercanda riang nyaris tanpa beban, jalan beriringan keluar dari mesjid. Saya bahagia melihat mereka sangat mandiri. Saya bahagia sekaligus malu dengan diri saya sendiri.


Dan saya bahagia ketika bisa menjawab mbak sales fitness center saat bertanya, "mau turun berapa kilo?", jawab saya, "saya mau hidup sehat, ini bukan tentang berapa banyak saya turun berat badan, tapi seberapa besar komitmen dan motivasi saya untuk tetap datang dan hidup sehat."

Bahagia itu bukan angka, karena kita bukan robot yang dikendalikan kode angka dalam menjalaninya.


"Are you happy?"