Selasa, 09 Januari 2018

Kapan Kawin?






Disclaimer          : Postingan kali ini bukan tentang film walaupun masih seputar permasalahan yang sama

Sudah nonton film “Kapan Kawin”? Inti filmnya tentang seorang wanita karier yang sukses di usia 30-an yang kerap mendapatkan hujan pertanyaan, “Kapan Kawin?” dari orangtua dan lingkungan sekitarnya. Saya menonton film ini dengan salah seorang sahabat yang kurang lebih kondisi kami berdua serupa dengan tokoh wanita dalam film tersebut (walaupun dengan takaran kesuksesan yang cukup berbeda hehehe). Sepanjang film rasanya suara tawa kami terdengar paling keras di dalam studio karena latar cerita yang memang “gue-banget.” 

Pertanyaan “Kapan Kawin” adalah pertanyaan sakral yang mulai muncul di usia akhir 20an dan frekuensi munculnya pun meningkat secara signifikan seiring dengan pertambahan usia. Setiap kali Idul Fitri atau acara kumpul-kumpul (termasuk kumpul keluarga, tetangga, reuni sekolah dan semua bentuk kumpul2) adalah ajang melatih kreativitas membuat jawaban untuk pertanyaan, “Kapan Kawin?”  

Perasaannya? Awalnya kesal, lalu lama-kelamaan mulai kebas dan terbiasa (walaupun gak bisa juga dibilang cuek). Mungkin mereka terlalu sayang dan peduli jadi terus-menerus menanyakan hal yang sama. Walaupun peduli dan mau tau urusan orang itu bedanya tipis sih hehehe

Kadang-kadang yang bertanya itu mungkin niatnya tulus-murni bertanya, walaupun kadang lupa kalau pertanyaan itu perlu dibarengi dengan empati. “Makanya jangan kerja terus”, “Kebanyakan pilih-pilih sih,” “apa yang dicari sih? Mau yang kayak gimana? apalagi yang ditunggu?” Ah, andai mereka tahu kalau saya pun tidak punya jawabannya, apalagi menerawang kapan dan dengan siapa saya kelak akan menikah. 

Memasuki usia 30 tahun, saya pun sampai pada satu titik untuk berserah diri. Keyakinan bahwa semua akan indah pada waktunya. Allah SWT Maha Tahu waktu yang terbaik untuk mempertemukan saya dengan jodoh saya kelak, dan juga dengan cara yang terbaik. Lalu, sebagai makhlukNya kenapa kita harus meragu dan mempertanyakan sesuatu yang sudah menjadi ketentuanNya? Dan saya pun jadi lebih santai untuk menjawab setiap kali mendapatkan pertanyaan, “Kapan Kawin?”.  Jangan lupa berdoa dan terus percaya bahwa Allah selalu memiliki rencana yang indah untuk setiap hambaNya

Oh ya daripada sibuk bertanya (atau mempertanyakan), lebih baik bantu mendoakan, sukur2 kalau bisa sekaligus mengenalkan dengan kandidat yang prospektif untuk jadi pasangan, hehehe.. 

Jadi, kapan saya kawin (nikah) ? ditunggu ya undangannya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar